Sistem Informasi pada Usaha Waralaba Kentucky
Fried Chicken (KFC)
. A. Sejarah Singkat
KFC
KFC (dulu
dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville,
Kentucky, Amerika Serikat.
Didirikan oleh Col. Harland Sanders,
KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya,
yang biasa disajikan dalam "timba" (bucket) dari kertas
karton.
Col. Sanders
mulai menjual ayam gorengnya pada tahun 1939
di restoran miliknya pada tepi jalan di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah
motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate
melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai
berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City,
Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama
mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran
pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC
pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu
telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam
divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997,
Tricon terpisah dari PepsiCo.
Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal
KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (IDX:
FAST) yang didirikan oleh Kelompok Usaha
Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994.
Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979
di Jalan Melawai, Jakarta.
B. Sistem Informasi yang Digunakan KFC
Menurut teori
terdapat 4 aplikasi sistem informasi yang paling dikenal dalam level manajemen
perusahaan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan proses sistem pengendalian
manajemen antara lain :
a. Transaction Processing System
KFC dalam
melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan
customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System
yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale (POS) System, yang
merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. KFC juga malakukan
investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan
bagian backstore operation. Online System bekerja antara front office
(melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).
Aliran kerja
Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi.
Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station)
yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari
beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh
dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja.
Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver
routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau
langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.
b. Management Information System
Management
Information System adalah istilah yang diberikan untuk disiplin yang berfokus
pada integrasi sistem komputer dengan maksud dan tujuan pada suatu organisasi.
Setiap outlet KFC menggunakan MIS dalam akuntansi, mengetahui produksi, dan sangat berguna dalam merumuskan kebijakan SDM yang membantu mereka untuk menilai karyawan mereka. Sistem SIM dapat memberikan prediksi tentang efek pada penjualan bahwa perubahan harga akan terjadi pada produk yang sangat berguna untuk pengembangan masa depan KFC. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dalam suatu perusahaan daripada yang dimungkinkan tanpa sistem SIM.
Setiap outlet KFC menggunakan MIS dalam akuntansi, mengetahui produksi, dan sangat berguna dalam merumuskan kebijakan SDM yang membantu mereka untuk menilai karyawan mereka. Sistem SIM dapat memberikan prediksi tentang efek pada penjualan bahwa perubahan harga akan terjadi pada produk yang sangat berguna untuk pengembangan masa depan KFC. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dalam suatu perusahaan daripada yang dimungkinkan tanpa sistem SIM.
Management Information System pada KFC
berguna antara lain:
·
Untuk mengambil informasi dan menyimpannya,
setiap kali mereka membuat tagihan, itu membantu mereka untuk menghitung
penjualan per hari, per minggu dan per bulan karena salinan tagihan disimpan di
computer
·
Mengakses informasi yang tersimpan dengan
mudah dan memanipulasinya untuk kebutuhan klien mereka sambil menagih atau
menerima pesanan mereka hanya memasukkan kode produk yang diminta pada waktu
itu dan jumlah yang diminta.
·
Mengontrol arus informasi ke dalam, di sekitar
dan di luar sistem.
·
Membuat laporan untuk diri mereka sendiri
sehingga mereka dapat membandingkan kinerja mereka sendiri dengan mereka
sendiri dan lainnya.
·
Dan sejumlah fungsi terkait informasi lainnya.
Jika Management Information
System fleksibel, dan berhubungan dengan kebutuhan organisasi, klien dan
kurikulum yang mereka berikan, maka mereka bekerja dengan baik dan efektif.
Kita harus memastikan bahwa, sistem apa pun yang Anda gunakan, mereka sesuai
dengan tujuan Anda dan dapat disesuaikan untuk melakukannya, mudah digunakan
dan memungkinkan entri data yang cepat dengan akses cepat dan fleksibel untuk
keperluan pelaporan.
c. Decision Support System
DSS
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada
seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer
produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan
diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan
penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan
bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan
informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan
menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi KFC
sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan.
d. Executive
Information System
Sistem
Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat
untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam
menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
Adalah top level
pada piramida perusahaan, yangmana menjalankan tugasnya sebagai staf ahli atau
expert staff yang melakukan keputusan jangka panjang, jenis produk yang
dilakukan dalam kegiatan usaha, jenis bidang usaha yang dilakukan,
dan sebagainya.
System
Informasi Eksekutif pada KFC yaitu adalah manager yang bertugas sebagai pembuat
keputusan pada apa yang hendak dilakukan para staff KFC, menu apa yang hendak
ditampilkan, atau misal ada diskon dll.
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/KFC
http://afrianmc.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-sistem-informasi-kfc.html
https://hd.kfcku.com/
http://afrianmc.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-sistem-informasi-kfc.html
http://salmanurkhafidoh.blogspot.com/2017/09/sistem-informasi-kfc.html
bagus sekali
BalasHapus